Minggu, 06 Mei 2018

Cara Membaca Kode Ban Kendaraan Agar Tidak Salah Membeli

Sebagai pengguna kendaraan sepeda motor maupun mobil ada baiknya untuk lebih mengenali lebih detail bagian-bagian yang vital dari sebuah kendaraan. Salah satunya adalah bagian yang sangat vital dari kendaraan bermotor, baik motor maupun mobil. Oleh karena itu kalian harus cermat dalam memilih ban untuk kendaraan anda agar sesuai dengan spesifikasi kendaraan kalian.


Semua ban selalu memiliki kode khusus yang berisi informasikan spesifikasi ban. Kode tersebut meliputi ukuran/dimensi, tahun produksi, ukuran tekanan PSI (pounds per Square Inch), dan maksimal rotasi kecepatan ban, serta juga ukuran tekanan beban, dan suhu maksimal saat ban berputar seperti dikutip dari otomaniac.com 30/03/2018.
Kalian harus Cermat membaca kode ban pada kendaraan, maka kalian telah melakukan langkah pertama yang bagus untuk berkendara dengan aman. Banyak sekali kasus kecelakaan yang terjadi karena mereka tak cermat saat memilih ban.
Komposisi ban kendaraan dijelaskan oleh kode alfanumerik yang dicantumkan pada dinding ban bagian terluar.
Kode ban sekarang ini telah berkembang seiring teknologi yang diusung para produsen selama bertahun-tahun ini,


Berikut contoh cara membaca Kode pada ban motor
Tak ada bedanya kode yang tercantum pada ban mobil dan pada ban motor. berikut ini kita contohkan cara membaca kode ban motor
Sebagai contoh ketika kalian melihat kode 180/50R - 17 M/TL, memiliki arti,
  • 180: adalah besaran lebar tapak ban,
  • 50: adalah besaran tinggi profil ban,
  • R: menunjukan kode konstruksi ban yang memiliki tipe radial,
  • 17: adalah ring pelek ban yang dapat disematkan,
  • M: menginformasikan tentang batas kecepatan 130 km/jam
  • TL: adalah jenis ban yang mengadopsi jenis tubeless.
Berikut contoh cara kode pada ban mobil
Sebagai contoh cara membaca kode unik dari ban, misalnya ban mobil Anda memiliki berkode 205 / 65R15 95H.
  • 205: adalah angka yang menunjukkan lebar nominal bagian ban dalam ukuran milimeter.
  • 65: menunjukkan besaran rasio aspek, sebuah perbandingan bagian tinggi ban dengan lebarnya (65 menunjukkan tingginya 65% dari lebarnya).
  • R: menunjukkan konstruksi ban memiliki lapisan radial.
  • 15: menunjukkan besaran diameter nominal penggunaan pelek roda kendaraan (15 inci)
95H: adalah simbol yang menunjukkan besaran kapasitas maksimum beban dan kecepatan ban yang secara aman yang dapat dioperasikan oleh kendaraan. Angka 95 merupakan beban maksimum 690 kg per ban, dan H merupakan kecepatan maksimum yaitu 210 kmh.

Kode Kecepatan Ban


Indeks Beban Ban

Jumat, 04 Mei 2018

Jenis Turbin dan aplikasi Penggunaannya

Turbin adalah suatu mesin rotari yang berfungsi untuk mengubah energi dari aliran fluida menjadi energi gerak yang bermanfaat.
Mesin turbin yang paling sederhana terdiri dari sebuah bagian yang berputar disebut rotor, yang terdiri atas sebuah poros atau shaft dengan sudu-sudu atau blade yang terpasang disekelilingnya. Rotor tersebut berputar akibat dari tumbukan aliran fluida atau berputar sebagai reaksi dari aliran fluida tersebut. Oleh karena itulah turbin terbagi atas 2 jenis, yaitu turbin impuls dan turbin reaksi. Rotor pada turbin impuls berputar akibat tumbukan fluida bertekanan yang diarahkan oleh nozzle kepada rotor tersebut, sedangkan rotor turbin reaksi berputar akibat dari tekanan fluida itu sendiri yang keluar dari ujung sudu melalui nozzle.


1.Turbin Impuls
Turbin ini merubah arah dari aliran fluida berkecepatan tinggi menghasilkan putaran impuls dari turbin dan penurunan energi kinetik dari aliran fluida. Tidak ada perubahan tekanan yang terjadi pada fluida, penurunan tekanan terjadi di nozzle.

2.Turbin Reaksi
Turbin ini menghasilkan torsi dengan menggunakan tekanan atau massa gas atau fluida. Tekanan dari fluida berubah pada saat melewati sudu rotor. Pada turbin jenis ini diperlukan semacam sudu pada casing untuk mengontrol fluida kerja seperti yang bekerja pada turbin tipe multistage atau turbin ini harus terendam penuh pada fluida kerja (seperti pada kincir angin).

Berikut adalah macam-macam turbin berdasarkan aplikasi penggunaannya:

1.Turbin Uap (Steam Turbin)
Turbin uap menggunakan media uap air sebagai fluida kerjanya. Banyak digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan bahan bakar batubara, solar, atau tenaga nuklir. Prinsip dari turbin ini adalah untuk mengkonversi energi panas dari uap air menjadi energi gerak yang bermanfaat berupa putaran rotor.

Turbin Uap Pada PLTU



2.Turbin Gas
Turbin jenis ini menggunakan fluida udara yang dipanaskan secara cepat sebagai fluida kerjanya. Sebuah kompresor yang berfungsi untuk mengkompres udara dipasang satu poros dengan turbin (coupled).
Skema dan Gambar Penampang Turbin Gas

Animasi Turbin Gas

3.Turbin Air
Turbin ini termasuk jenis turbin yang paling sederhana disamping kincir angin. Ada 3 jenis turbin air yaitu turbin Pleton, turbin Franchis, dan turbin Kaplan.

Animasi Perbedaan Turbin Air Pleton, Franchis, dan Kaplan



4.Turbin Angin
Turbin angin lebih dikenal dengan kincir angin, berfungsi untuk mengkonversi energi kinetik dari angin menjadi energi gerak.

Turbin Angin



Senin, 30 April 2018

PRINSIP DASAR HIDROLIK

Rem hidrolik adalah salah satu jenis rem yang menggunakan hidrolik sebagai media untuk mentransmisikan gaya tekan pedal ke brake shoe atau brake pad.

Prinsip rem ini berdasarkan hukum PASCAL dengan pengertian sebagai berikut :

Tekanan yang diberikan pada fluida yang terikat :
  • Diteruskan ke segala arah.
  • Bekerja dengan gaya yang sama besar pada luasan yang sama.
  • Bergerak secara tegak lurus terhadap titik-titiknya bekerja.
Prinsip Kerja Rem Hidrolik

Sesuai namanya rem hydraulic/hidrolik merupakan sistem penyalur rem yang menggunakan cairan (Hydro). Cairan yang digunakan adalah sejenis fluida yang memiliki ketahanan tinggi. Sistem pengereman hidrolik bekerja berdasarkan hukum pascal yang berbunyi.
Tekanan yang diberikan pada zat cair didalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar dan sama rata.

Hal menunjukan ketika pedal rem ditekan, tekanan itu akan diteruskan ke aktuator rem dengan besar sesuai gaya penekanan pengguna terhadap pedal rem. Hal inilah yang menjadi dasar prinsip kerja rem hidrolik.

Komponen Hidrolik Beserta Fungsinya

1. Master Silinder



Master silinder terletak setelah pedal rem, fungsinya untuk mengubah gerakan ayunan pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder pada sistem hidrolik ini berhubungan dengan komponen reservoir. Fungsi reservoir adalah untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida rem yang akan digunakan pada sistem pengereman.

Didalam master silinder terdapat piston dan sedikitnya dua buah saluran. Piston berfungsi untuk membangkitkan tekanan fluida. Sementara dua selang itu adalah selang reservoir dan selang utama. Selang reservoir terhubung dengan reservoir dan otomatis akan tertutup saat pedal rem diinjak.

Pada sepeda motor, mungkin anda akan merasa sedikit kebingungan karena bentuk mater silinder berbeda. Itu karena rem hidrolik yang biasa digunakan pada rem cakram depan motor, itu memilkki bentuk yang kecil didalam tuas rem dan reservoir berbentuk kotak yang lokasinya tersembunyi cover head motor.

2. Brake Lines
Brake lines berupa selang-selang yang menghubungkan antar komponen pada sistem rem hidrolik. Selang ini terbuat dari dua material, karet khusus dan logam. Bahan logam digunakan agar mampu menyalurkan tekanan ke aktuator tanpa terjadi kerugian. Sementara bahan karet khusus digunakan agar lebih fleksibel. Walau berbahan karet, tapi memiliki ketahanan yang kuat tekanan.

3. Silinder Roda (Wheel Cylinder)


Silinder oda adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah kembali tekanan fluida menjadi gerakan mekanis. Silinder roda sudah terletak didalam aktuator rem namun masih menjadi bagian dari rangkaian sistem hidrolik rem.


4. Aktuator Rem (Caliper)




Fungsi caliper adalah untuk mengubah kembali energi pada tekanan fluida ke bentuk gerakan mekanis. Sehingga, energi ini bisa digunakan untuk menggerakan kampas rem agar menekan piringan rem.


Istilah aktuator, sebenarnya lebih umum digunakan. Caliper itu hanya ada pada sistem rem cakram, sementara pada rem tromol hidrolik ada yang namanya wheel cylinder. Baik caliper atau wheel cylinder dua-duanya merupakan aktuator rem hidrolik.

Bagaimana cara aktuator mengubah energi ?

Tentunya anda sudah paham kalau tekanan hidrolik ini bisa diarahkan kemana saja dengan mudah. Dalam hal ini, ujung dari saluran hidrolik akan dimasukan dalam sebuah ruang. Pada ruang ini, juga terdapat piston yang bisa bergerak bolak balik. Gerakan piston akan mempengaruhi volume ruang ini.

Saat rem ditekan, maka fluida dari reservoir akan tertekan masuk kedalam ruang aktuator ini. Sehingga memaksa piston untuk bergerak, pergerakan piston inilah yang digunakan untuk menggeraan kampas rem sehingga pengereman pun bisa berlangsung.